jalani jalanmu!!

Rabu, 14 Januari 2009

HENDRA (i miss u)

Di sebuah rumah di depan mesjid dekat tempat tinggalku aku berbincang dengan seorang kawan lamaku yang lama tak aku jumpai karena kesibukan satu sama lainnya di antara kami berdua. Hendra sangat berbeda dengan pribadi yang dulu ku kenal, ia sekarang berjenggot, dan berpakaian gamis. Dulu ia adalah sahabat yang ku kenal selalu menenggak minuman keras bersamaku saat aku dan dirinya masih duduk di bangku smu, kami selalu berbagi tawa juga saling melengkapi kesenangan kami dengan mengoleksi musik-musik cadas yang lagi nge-trend saat itu (nge-trend dalam term underground saat itu).

Bercanda, tertawa, berkelahi di jalanan, meludahi orang, merusak fasilitas umum, mabuk di jalan, broken home... dan semacamnya....

Kini Hendra memilih jalan sebagai jemaah yang sering bepergian lintas kota untuk mendalami ilmu agama yang ia percayai. Ia pun kini menyukupi kebutuhanya sehari-hari dengan berdagang parfum, tentunya parfum yang tidak beralkohol. Sewaktu pertama kali ia memutuskan untuk menjalani keislamannya, ia sangat berapi-api untuk menyebarkan ajran islam di sekitar lingkungan tempat tinggalku, aku pun suatu hari sempat berbincang dengan dirinya - tentang islam dalam persepsi hitam-putih, benar-salah menurut persepsinya. Ya, aku sedikit memakluminya, tapi tidak ketika lama-kelamaan dia selalu saja menaruh kebenaran di atas persepsi keislamannya saja.. what a fuck... eat da'shit muthafucka'...

Hidupku terus berjalan, begitu pula mungkin kehidupannya, entah di mana aku tak lagi tahu dan tak ingin tahu lagi keberadaanya.

Percakapanku berlanjut di depan rumah itu. Aku menanyakan perihal dirinya dan aktivitas dirinya, vice versa. Dia kini nampak lebih berubah dan sedikit bijaksana dibanding dengan dulu, yang selalu berbicara tentang agama. Kini dia lebih bisa membijakki suasana ketika membicarakan segala hal tanpa melalui persepsi serta sudut pandang keislamannya. Kini pun aku mulai bisa berkeluh tentang segala kehidupanku, tentang kehidupan kawan-kawanku dulu yang sekarang entah ke mana. Yah, dia memang cukup bijak untuk aku ajak bicara dan bercanda seperti dulu. Aku kini tak lagi mempermasalahkan lagi tentang kehidupan personalnya, dan kehidupan agamanya. Hendra memang telah berubah kini.

0 komentar: