how to make banner??

Sabtu, 27 Desember 2008

mau buat banner untuk blog atau friendster ?




http://www.mybannermaker.com/
place for build banner for your site etc .
you kan choose size, background, text,border and effects .
wanna try ?

God Blessed Fascists "homicide"

Kamis, 25 Desember 2008


Adalah bagaimana manusia menyebut nama tuhannya : “tebas lehernya dahulu baru beri dia kesempatan untuk bertanya” / pastikan setiap tema legitimasi agama seperti hak cipta / supaya dapat kucuci seluruh kesucianmu dengan sperma /

persetan dengan Surga® sejak parameter pahala / diukur dengan seberapa banyak kepala yang kau pisahkan dengan nyawa / kini leherku-lah yang membuat golokmu tertawa / target operasi di antara segudang fasis seperti FBR di Karbala /

karena aku adalah libido keamarahanmu yang terangsang dalam genangan darah / selangkangan Shanty jika kau menyebut parang bagian dari dakwah / melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola / penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera /

para manusia-unggul warisan Orientasi Mahasiswa / paranoia statistika agama, wacana-phobia ala F.A.K / B-A-K-I-N tak pernah bubar, mewujud dalam nafas kultural / persis wakil parlemen yang kau coblos dan kau tuntut bubar / partai bisa ular, belukar liberal /

Gengis Khan mana yang coba definisikan moral / persetankan argumentasi membakar bara masalah / dengan kunci pembuka anti-dialektika komprehensi satu bahasa / instruksi air raksa mereduksi puisi hingga ke level yang paling fatal / kehilangan amunisi, sakral adalah ambisi / wadal modernisasi, program labelisasi Abu Jahal / distopia yang tak pernah sabar untuk menuai badai

Untuk setiap kebenaran dan keagungan yang kau bela dengan dakwah / dan membuat orang lain mati bersamamu / untuk setiap ide yang kalian berangus atas nama surga yang kalian harapkan /

Aku bersumpah untuk setiap jengkal markas yang dianggap layak bongkar / dan setiap buku yang nampak lebih berguna jika terbakar / jika setiap hal harus bergerak dalam alurmu yang sakral / sampai api terakhir pun, neraka bertukar tempat dengan aspal / batalyon pembenci Gommorah sucikan dunia dengan darah / tipiskan batas antara kotbah dengan gundukan sampah / jika membaca Albert Camus menjadi alasan badan-leher terpisah / lawan api dengan api dan biarkan semua rata dengan tanah / lubang tai sejarah, memang dunia adalah / kakus raksasa nikahi bongkah kranium kerdil berpinak ludah /

jika idealisme-mu tawaran untuk mengundang surga mampir / berikan bendera dan seragammu, kan kubakar sampai arang terakhir / sratus kali lebih dangkal dari kolom Atang Ruswita / seribu kali lebih busuk dari tajuk majalah Garda / untuk semua idiot yang berfikir semua ide dapat berakhir diperapian / tak ada dunia yang begitu mudah untuk kalian hitamputihkan /

mendukung keagungan layak Heidegger mendukung Nazi / propaganda basi, wahyu surgawi dengan bau tengik terasi / jika suci adalah wajib dan perbedaan harus melenyap / maka jawaban atas wahyu parang dan balok adalah bensin, kain dan botol kecap/ fasis yang baik adalah fasis yang mati / fasis yang baik adalah fasis yang mati / fasis yang baik adalah fasis yang mati / tunggu di ujung jalan yang sama saat kalian mengancam kami! /

Kultum Dasamuka / dengan atau tanpa label agama / fasis tetaplah fasis /

Apakah kita akan diam saja melihat pola iblis ini / apakah kita akan diam saja menyaksikan mereka diam-diam menanamkan bibit-bibit fasis pada anak-anak kita / kita harus segera memusnahkan mereka sampai ke akar-akarnya / mereka itu hanyalah sampah masyarakat / yang tak pernah layak untuk hidup di bumi indonesia / mereka hanyalah orang-orang yang tak pernah diberi izin untuk hidup oleh tuhannya / dan hanya layak dilenyapkan /


NB: cerita di atas untuk sbuah organisasi yg mengatasnamakan sbuah agama di indonesia di tambah no sim ku hilang entah kemana!! anjist untuk smuanya.
aku mau muntah!!

pengantar menuju kota fantasi..

Rabu, 24 Desember 2008


Oh..indahnya kota ini, begitu terang dikala malam, begitu ramai dikala siang. Di sudut-sudut kota begitu ramai mereka yang terlelap beralaskan kardus dikala malam. Di tengah-tengah kota, di pusat keramaian, di jalan-jalan utama, begitu ramai mereka yang hilir-mudik dengan beraneka macam busana, beraneka ragam kendaraan, beraneka ragam wajah, beraneka ragam keseragaman. Disana, masih dibawah ketinggian gedung-gedung, terlihat gambar-gambar menarik, dengan model-model manusia berparas menarik, berkomunikasi dengan masyarakat. Kata-kata indah dirangkai sedemikian rupa, mengajak masyarakat menuju dunia yang mapan, membangkitkan hasrat yang sekarang ini gencar diburu setelah lama hanya memburu pada tataran produksi.


Oh..besarnya papan-papan dan spanduk-spanduk kain yang menjadikan kota ini begitu indah. Bila gelap datang, sorot lampu terpusat meneranginya. Sedangkan tidak banyak yang lokasinya tegak berdiri diantara minimnya terang yang menerangi tempat tinggal penduduk, bahkan sengaja di gelapkan karena anjuran birokrat yang berbicara mengenai penghematan. Dan berlomba mengeksplorasi tempat strategis dimana setiap langkah dan diam tidak luput dari penglihatan.


Oh..menariknya para bidadari dan pangeran yang terpampang dari hasil proses seleksi. Putih, cokelat, hitam, biru, merah, kuning, hijau, ungu, dan banyak warna lainnya. Putih untuk menggambarkan putih, emas untuk menggambarkan emas, hitam untuk menggambarkan hitam, hijau untuk menggambarkan hijau, kuning untuk menggambarkan hijau. Pose-pose menarik dari berbagai sudut pengambilan gambar, berdiri, duduk, tersenyum, mengajak menjadi sepertinya.


Oh..indahnya setiap rangkaian kata dengan ukuran-ukurannya yang besar dan cantik. Berbicara, mengajak berkomunikasi, menginformasikan, dan yang menjadi lawan bicaranya menuju tempat berbeda untuk melanjutkan komunikasinya. Dan tak lama terjadi pembicaraan indah diselingi akumulatif nilai. Disana, masih disitu, ada angka-angka dalam format rupiah, bahkan barang-barang komoditi yang dijanjikan gratis kepada mereka yang setia berinteraksi. Interaksi dalam pasar, pembeli dan penjual. Gratis segratis nota yang diberikan setelah melakukan transaksi tunai.


Dulu, semasa aku masih berada di bangku sekolah, temanku adalah seorang yang aktif dalam kepengurusan osis, khususnya sebagai pengurus mading. Cukup banyak dalam satu minggu dia mendapatkan kertas-kertas penuh tulisan maupun gambar. Di hari terakhir sekolah dalam satu minggu, dia selalu sibuk memilah apa yang akan dia tempelkan di mading sekolah. Tentunya apa yang hendak ditempelkan harus memiliki tujuan, tujuan yang sudah ditentukan, penuh dengan pesan moral, pengetahuan positif, dan jauh dari pembangkangan. Dan tentu saja semua telah diatur dalam sistem yang telah mapan dan mengatur agar sistem tersebut selalu mapan.

mimi lelah.. istirahat!!

Bersama kita mengakhiri satu fase

syachmare.. mimi
Mungkin ini adalah sebuah akhir dari kebersamaan kita pada setiap fase dalam menepis awan pekat yang menghadang langkah kita menggapai bintang kala malam-malam di antara benderang lampu kota berdansa. Saat kita terbangun dengan kekhawatiran yang melanda kala senja menghantarkan mentari beristirahat dan kita menelusuri lorong gelap mencari harapan untuk secercah cahaya dari lilin yang terkadang palsu. Hingga kita bersama menyambut mentari dengan lelah tertahankan, dan reaksi kimia legal yang menjembatani menuju alam tak sadarkan terbengkalai oleh kekuatan yang menahan untuk tak terpijakkan. Berbatang asap rokok menyelimuti rongga paru kita, sesak dan mencoba untuk menahannya, lalu kita terkulai lemah tak bergairah di peristirahatan.

Setiap detik yang terlewati membentuk sebuah pola dengan nalar berbeda, dan berkembang menjadi negasi-negasi pada setiap argumentasi kita hingga ribuan pertikaian tanpa darah tercatat pada lembaran kertas berwarna jingga. Kemudian terbakar, hingga jingganya tak lagi terlihat. Namun tak pernah terlupakan dan mendendam. Pengkhianatan dan kebohongan kecil tak terhindarkan akibat lelah mendalam yang ditandai dengan menghilangnya salah satu dari kita. Lalu mata asing berbicara kepada yang lainnya dengan penampakkan nyata yang kasat olehnya. Lalu muncul kembali dan kita melupakannya segalanya.

Kita belajar membaca, menulis, berjalan dan merajut besi-besi runcing pada tombak amarah, dan semua itu takkan pernah berakhir hingga kontrak hidup kita dengan sang pencipta.

Resah, lelah, dan kekhawatiran yang terbakar oleh amarah berkolaborasi menjadi satu membentuk sebuah busur panah yang dapat menjadi boomerang bagi kita. Hingga kita berdarah, mengerang depresif, dan merangkak mencari tempat berlindung sementara. Dan kita mengawalinya kembali dengan kekhawatiran yang sama.



.....

ps : saya tidak tahu apakah tulisan ini masih relevan, tulisan ini saya buat di akhir tahun 2006. untuk seorang sahabat yang harus saya tinggalkan dan sekarang dia harus meninggalkan saya. seseorang yang sama untuk tulisan yang sama :) goodbye my brotha...gudluck!!!!! saya dan yang lain akan merindukan saat-saat yang tidak pernah terlupakan saat kita bersama-sama menghabiskan hari...

UDCAH UCHAN GACHA OCJEK BECHEK-BECHEK

Kamis, 18 Desember 2008

interview with Cinta Laura
Once upon a time.

Yes, akhirnya aku bisa wawancara dengan idola anak muda masa kini! Weits, siapa lagi kalo bukan Cinta Laura Kiehl, you damn right guys! Aduh aku grogi banget nih *mata kedip-kedip* apalagi ini wawancara pertama kali ma artis
sejak aku keterima jadi wartawan infotainment Chek & Bechek. Baiklah, kita mulai ya.
Mimi aka kill_me si Wartawan : “Halo Cinta, dueh cantik banget nih.” *senyum lebar*
CL : *bibir mulai seperti cumi-cumi* “Thanks mimi. So what can I banchu?”
Mimi aka kill_me si Wartawan: “Cinta, udah punya boyfriend baru belum nih?”
CL: “Hm beylumh. By teh way akhu gak suka dengan iscilah boyfriend.. Aku lebih suka disebut cheman dekat.. Cheman buat punching, running, lari lari kecil.”
Mimi aka kill_me si Wartawan: *duh pacaran aja ma anjing peliharaan* “Oh gitu. Terus udah gak ma Darwin ya sekarang?”
CL: “Ichu bechul!”
Mimi aka kill_me si Wartawan: “Lho kenapa dulu bisa suka?” *wajah penasaran*
CL: “Kayrena Darwin itu smart, pinthar.”
Mimi aka kill_me si Wartawan: *du du du, sama aja kali jeng smart ma pintar* “Loh padahal dulu kalian tuh mesraaaa banget! Apalagi waktu itu sempet ngasi hadiah ultah ke dia, iya kan?”
CL: “Ichu bechul. Duylu semphet thingking mauh kasyih perfume, tapih kacha mama akhu, perfume ichu wanginya gak longlasting. Jadi mendingan kasi bracelet from platina.”
Mimi aka kill_me si Wartawan: *kepala udah mulai pusing* “Hm Cinta, maaf nih, kamu kok memang susah ya ngomong pakai bahasa Indonesia?”
CL: “Akhu bukannya cannot speak in Indonesyaaan bahaawsaa, cuwwma prefer talk in english, its fun you know!”
Mimi aka kill_me si Wartawan: *senyap* “Oh I know. I know. Cerus. Eh terus Cinta, dulu jaman bulan puasa katanya suka berbuka dengan sushi atau puding, masih suka makan itu?”

CL: “Cool! Kamhu ingeth ajya. Chuuushyyyii sama phudding scrawberry my favorite food kharena vaicheminnya shama pruceinnya chukup, in my school ithu makhanannyha lhengkhap and enhak enhak bhanghet! Sebencar.. Guys.. I would
like to eat sussccchhyyyiiii.. . Wanna?!” *Cinta berteriak ke temen-temen kru shootingnya*
Mimi aka kill_me si Wartawan: *sialan aku gak ditawarin* “Tapi Cinta, denger-denger kamu punya penyakit maag, kalo kambuh beli obat dimana dong?”
CL: “Chintah engga tauh yah soalnya sama mamah engga boleh belyi obathh warungh gethu seh .. I prefer beli di aphoteg. Taphi sempeth wakcu kambuh Chintah confused belyi obath.”
Mimi aka kill_me si Wartawan: “Lho kenapa?!”
CL: “Cause di luar ujyaan, becyegh, gak ada ojyegh..”
Mimi aka kill_me si Wartawan: *pengen ngelempar mic ke mukanya* “Oh gitu. Eits hampir lupa. Selamat ya, Cinta kan mau maen film perdana Oh Baby, seru banget sepertinya, jadi dancer kan ceritanya? Susah gak perannya?”
CL: “Akhu emanghh bissya denss jadi gak susyahh.”
Mimi aka kill_me si Wartawan: “Terus kok pake acara fitness segala buat persiapan, kenapa gitu?”
CL: “Mewrekha syih ghak syuruh akhu apha-apha, ghak syuruh akhu fitness, merekha bilhang badan akhu udah bagus, taphiy akhu aja yang puenghen, cause you know, maysa denser badhannya biasa aja, harusnya sesuatu speccciall dhong! Apalaghi salah sacu pemainnya disicu berocot bangeth capi cowok, so fantastic!, Boom, aku ghak mau kalah! Hihihi.” *CL tertawa dengan semangatnya*
Mimi aka kill_me si Wartawan: *gak tau mau ngomong apa lagi* “Terus Cin, gak capek fitness gitu?”
CL: “Aghak sedikit linyu-linyu capi sehabis training akhu gak ngerasa chapeck sayma sekali, I dont know mungkyin kareyna akhu dulhu memang athelete banget crus sering banget olah rayga, buat akhu iniy secelah habis training gak
capheck sama sekaliy.”
Mimi aka kill_me si Wartawan: *semakin merasa menyesal* “Cerus. Eh terus kalo dah sixpack mau ngapain
dong?”
CL: “Nanthi kalo udah dapath six pack akhu mau mancain sixpack aku and you know, jangan sampe makanannya ghak koncrol lagi, aku ghak mau, kareyna akhu mau always look really good, haha.” *mulut cumi-cuminya bergetar hebat*

Mimi aka kill_me si Wartawan: *tatapan ngeri* “Baiklah Cinta, makasih ya untuk waktu wawancaranya. Ada pesan-pesan buat penggemar di rumah?”
CL: “I just wanna say selamat caun baryu walau udah lewat.. Wish all your wishes come true. Yeahh.. Rock on!”
Mimi aka kill_me si Wartawan: *aku menyesal menjadi wartawan infotainment.*
Note: Semua jawaban Cinta Laura dikompilasi dari interview nyata para wartawan infotainment yang luar biasa tabah.

Yeahh. Rock on! *kyaa! Lariii!!*
_________________
-write by: mimiscapeekopeec-

semiotika raja tega

Rabu, 17 Desember 2008

MC hari ini lebih banyak memakai topeng dari Zapatista
hampir sulit membedakan antara bacot patriot dan miskin logika
bicara tentang skill dan kompetisi, mengobral sompral
jatuh setelah berkoar, lari dengan ujung kontol terbakar
MC butuh federasi dan breakbeats berdasi
untuk sekantung wacana basi dan eksistensi
MC Tampon, mencoba membuat mall menjadi Saigon
amunisi tanpa kanon, mucikari martir yang gagal mencari bondon
sarat kritik, kosong esensi seperti kotbah kyai Golkar
bongkar essay kacangan lulabi usang pasca makar
gelora manuver rima Kahar Muzakar
tak akan pernah dapat menyentuh beat pembebasan B-Boy Ali Asghar
hiphop chauvinis, kontol kalian bau amis, memang tak akan pernah habis
persis duet Hitler tanpa kumis dan Earth Crisis
krisis identitas, menyebut teman nongkrongnya ‘niggaz’
sebut dan diss nama kami, kubuat bacot kalian karam seperti Tampomas
berusaha setengah mati menjadi negasi
berlindung dibelakang pembenaran interpretasi, basa-basi
mengobarkan kebanggaan dengan microphone terseret
tak sabar menunggu saat monumental kalian berduet dengan Eurrico Guterrez

Ternyata rencana invasimu lebih meleset dari konsepsi
dan prediksi partai marxist akan kematian borjuasi
melemparkan invitasi MC pada setiap rima
dan Homicide masih mendominasi sensus kematian populasi akibat rajasinga
MC adalah negara yang membuat kontradiksi tak pernah benar
tanpa menifestasi yang sesubstansial gerilyawan maoist di Nepal
lirikal neoliberal, yang memaksa indeks lirikmu turun drastis
dan terlihat lebih dungu dari logika formal, terlalu tipikal
dan masih jauh dibawah horizon minimal
memiliki nasib yang sama dengan PSSI dalam kancah internasional
hadirkan konfrontasi maka MC lari mencari pengacara
dan mengakhiri argumen dengan histeria seperti Yudhistira tanpa hak cipta
jangan berharap unggul dengan skill bualan ala TV Media
yang membuat kau dan Iwa tersungkur dalam satu kriteria

///representasi yang membuatmu nampak seperti fatamorgana
membuat setiap microphone battle berakhir dengan wajah yang sama
persetan dengan persatuan, hiphop hanya memiliki empat unsur
dua mikrofon, kau dan aku, tentukan siapa yang lebih dulu tersungkur

Memang memuakkan melayani diplomasi scene lawakan
tapi pasti kalian dapatkan jika kalian menginginkan konflik atas nama kebanggaan .
bidani bacot murahan tentang imortalitas hiphop seperti liang dubur
pahlawan kesiangan yang membuat lagu lama konservatif keluar liang kubur
karena aku adalah seorang kapiten neraka
mematahkan pedang panjang para lokalis duplikat dan plagiat para Wu-Tang
arwah objek kritik lapuk layak sosialisme ilmiah
kalian ancam kami dengan lulabi akidah
paku dalam bingkai kaca keagungan moralitas, persetan kuantitas
kematian memang identitas yang tak perlu imortalitas
label adalah reduksi, komoditas residu industri
kultural hegemoni, membidani oponen dalam posisi
Prosa pramudya yang bukan Ananta Toer
Mengepal jemari meski dengan batas teritori yang terkubur

memenej kalbu tanpa retorika Aa Gymnastiar
menembus urat nadi distribusi tanpa harus membuat izinku terdaftar
MC menabur bensin dan tak pernah punya nyali menyalakan korek
membacot dibelakang punggung lebih parah dari CekNRicek

MAKA IJINKAN PULA AKU UNTUK TERUS TERLELAP BERSAMA DALAM SETIAP PEMBULUH HASRAT.

BERSAMA KITA MENARI DI SATU FASE

"PENJARA BATHIN"

sulit ku ungkapkan beban pikiran, mati terbelengu angan-angan
terkunci erat tanpa bisa berontak aku terlahir cacat di jiwa..

UMPAT DIRI INI ..SETAN IBLIS NERAKA
mencakar jiwa.. butakan hati nurani..

pedih kelabu..perih pilu..
benci lelah tanpa henti

penjara bathin... umpat diri..
penjara bathin.. umpat hati..

putus asa tiada tara...."siksa bathin"

putus asa tiada tara
siksa bathin gores jiwa
nyalang hitam gurat sesal
gelap malam hilangkan akal.

"BK"

Shit!!

Jumat, 12 Desember 2008

Ada apa sih dengan acara di teve?

Pagi acara gosip. Siangan dikit acara gosip. Siang bolong acara gosip. Sore gosip. Malem gosip.
Udah gitu beritanya itu-itu mulu. Luar biasa. Gimana ngga jenuh coba.
Gue jadi males nonton teve.
Emang sih ada acara lain selain acara gosip, tapi apa sih? Paling sinetron ABG, sinetron ibu-ibu, sinetron siluman, reality show yang kayak unreality, mamahmiauw show, dan show-show lainnya.
Acara berita dan acara lain yang mendidik ngga sampe setengahnya.

Jujur gue juga tadinya ngga begitu suka sama nonton berita, tapi makin lama gue harus makin sadar kalo nonton berita lebih bermanfaat ketimbang nonton gosip. Contohnya gue jadi tau kalo Rian Jagal udah tobat dan meminta maaf kepada seluruh warga di Indonesia dan Indra Brugman ternyata bukan pacarnya (loh ini mah gosip juga ya?).

Gue sadar, sebagai manusia sehat gue harusnya tau info-info yang sedang terjadi di sekitar, tapi menurut gue dan untuk diri gue sendiri, nonton gosip tuh ngga usah dijadiin prioritas, tidak seperti oknum yang ngerasa bangga dan gaul karena tau berita terkini dari artis-artis.


oknum: Semalem gue nonton gosip! Sheila masuk penjara udah gitu si Roger ngga mau jenguk gitu isunya. Tau ngga lo?
gue: engga.
oknum: yaah kesian banget lo ngga tau!

TERUS KENAPA GITU??? Apa pentingnya juga kalo gue udah tau? Emangnya gue bisa ngeluarin dia dari penjara? Kan ngga.

Ya yaa yaa bukan salah produser, wartawan, host, atau siapa lah, yang ngebikin masyarakat jadi kecanduan infotainment. Kalo ngomongin salah salah gini ntar gue dituntut dan dibawa ke meja hijau ama mereka jangan-jangan. Lagian Pers udah ada undang-undangnya bukan? Udah gitu takut karma siapa tau nanti gue kerjanya jadi pengganti RUBEN ONSU host-nya KISS, heheu.

Bintang hitam

Dia memang tidak seperti matahariku. Dalam kegelapan justru aku sangat merasakan kehadirannya, alunan merdu suaranya terbang bersama angin malam, berhembus melewati telingaku. Aku mersakan kehangatan angin yang dia hembuskan. Hilang semua kegalauan ketika dia mendekapku, erat, dan harum aroma tubuhnya yang melingkar memutari keberduaan kami menyebarkan kedamaian.

Dia adalah bintang hitamku, yang menjadi pelindungku dari benderang yang menyilaukan

"dia tidak di tempat lain"


Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung, sudah kuuji.
Dia tidak di Salib.
Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno.
Tidak ada tanda apa pun di dalamnya.
Menuju ke pegunungan Herat aku melangkah, dan ke Kandahar Aku memandang.
Dia tidak di dataran tinggi maupun dataran rendah.
Dengan tegas,
aku pergi ke puncak gunung Kaf (yang menakjubkan).
Di sana cuma ada tempat tinggal (legenda) burung Anqa.
Aku pergi ke Ka'bah di Mekkah.
Dia tidak ada di sana.
Aku menanyakannya kepada Avicenna (lbnu Sina) sang filosuf
Dia ada di luar jangkauan Avicenna ...
Aku melihat ke dalam hatiku sendiri.
Di situlah, tempatnya, aku melihat dirinya.
Dia tidak di tempat lain.

-Jalaluddin Rumi

ada dan tiada

Dia hadir dalam kesedihanku, bukan produk imajiner yang sengaja aku ciptakan sebagai pelipur lara, kini dia ada, berdiri tegak di hadapanku dalam wujud nyatanya.
Terkadang ada rasa rindu yang mengisi kekosongan ruang ini, pintu ruang yang terkunci boleh kau buka, dan hanya dia yang memang mengerti bagaimana caranya melebur bersama kerinduan dalam kekosongan ruang ini

PROSTITUSI DIAM

Rabu, 03 Desember 2008

Dia yang setiap saat ada
Tetapi dalam kemungkinan terkecil tiada
Basi bagai nasi yang sudah 7 hari
Kental pesona roda estetika

Kau terdiam akupun terdiam
Diam dalam nafsu yang sama
Bahkan setengah huruf pun tak mampu
Kau atau aku yang gagu?


Interpretasi hari yang semakin menipis
Rindu hari, hari prostitusi
Apa aku sudah lupa Tuhan?
Sebab aku penuh rasa
Dialah representatif jiwaku
Bias, bisa dan asa

Aku benci jilati tubuhmu
Dalam khayal pengglan imaji
Karena aku benar-benar penuh rasa,
rasa dimana aku terlelap tanpa rasa
Demi ikatan kontol dan memek bisu

Prostitusi yang tetap diam
Sediam bangkai di pojok makam
Sssst… tunggu, aku menunggu…..
Untukmu yang terdiam dan menatap

Dunia memang telah berubah menjadi sekedar tontonan yang monoton tanpa hasrat dan gairah, namun aku tak akan membawa imajiku berlabuh ke dalam sana, aku akan terus ke luar barisan imaji yang monoton dan menonton...

"akhir pagi"

aku menjumpaimu bagai sisa igau panjang

dari mimpi yang lengang.

Kau datang dengan kegelapan,

sisa cahaya berkilat dari pedang berkarat,

Ksatria terluka atau

penjahat yang nyaris tamat riwayat.

Semua ku abai-tanggap,

aku mesti sigap menerima sergapmu

aromamu serupa maut,

kuhirup dalam,

sebelum akhirnya sadar,

wajahmu lembayung mawar

dan tawamu adalah

lagu musim semi

kau bukan mati

yang tengah kunanti

BUNGKAM

KETIKA KATA-KATA TIDAK LAGI BERMAKNA LEBIH BAIK DIAM SAJA

Selasa, 02 Desember 2008

Otaku buntu malam ini..
tidak tahu mengapa..
apa yang meracuni otaku?????

Kosong!!! kosong!!! kosong!!!