God Blessed Fascists "homicide"

Kamis, 25 Desember 2008


Adalah bagaimana manusia menyebut nama tuhannya : “tebas lehernya dahulu baru beri dia kesempatan untuk bertanya” / pastikan setiap tema legitimasi agama seperti hak cipta / supaya dapat kucuci seluruh kesucianmu dengan sperma /

persetan dengan Surga® sejak parameter pahala / diukur dengan seberapa banyak kepala yang kau pisahkan dengan nyawa / kini leherku-lah yang membuat golokmu tertawa / target operasi di antara segudang fasis seperti FBR di Karbala /

karena aku adalah libido keamarahanmu yang terangsang dalam genangan darah / selangkangan Shanty jika kau menyebut parang bagian dari dakwah / melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola / penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera /

para manusia-unggul warisan Orientasi Mahasiswa / paranoia statistika agama, wacana-phobia ala F.A.K / B-A-K-I-N tak pernah bubar, mewujud dalam nafas kultural / persis wakil parlemen yang kau coblos dan kau tuntut bubar / partai bisa ular, belukar liberal /

Gengis Khan mana yang coba definisikan moral / persetankan argumentasi membakar bara masalah / dengan kunci pembuka anti-dialektika komprehensi satu bahasa / instruksi air raksa mereduksi puisi hingga ke level yang paling fatal / kehilangan amunisi, sakral adalah ambisi / wadal modernisasi, program labelisasi Abu Jahal / distopia yang tak pernah sabar untuk menuai badai

Untuk setiap kebenaran dan keagungan yang kau bela dengan dakwah / dan membuat orang lain mati bersamamu / untuk setiap ide yang kalian berangus atas nama surga yang kalian harapkan /

Aku bersumpah untuk setiap jengkal markas yang dianggap layak bongkar / dan setiap buku yang nampak lebih berguna jika terbakar / jika setiap hal harus bergerak dalam alurmu yang sakral / sampai api terakhir pun, neraka bertukar tempat dengan aspal / batalyon pembenci Gommorah sucikan dunia dengan darah / tipiskan batas antara kotbah dengan gundukan sampah / jika membaca Albert Camus menjadi alasan badan-leher terpisah / lawan api dengan api dan biarkan semua rata dengan tanah / lubang tai sejarah, memang dunia adalah / kakus raksasa nikahi bongkah kranium kerdil berpinak ludah /

jika idealisme-mu tawaran untuk mengundang surga mampir / berikan bendera dan seragammu, kan kubakar sampai arang terakhir / sratus kali lebih dangkal dari kolom Atang Ruswita / seribu kali lebih busuk dari tajuk majalah Garda / untuk semua idiot yang berfikir semua ide dapat berakhir diperapian / tak ada dunia yang begitu mudah untuk kalian hitamputihkan /

mendukung keagungan layak Heidegger mendukung Nazi / propaganda basi, wahyu surgawi dengan bau tengik terasi / jika suci adalah wajib dan perbedaan harus melenyap / maka jawaban atas wahyu parang dan balok adalah bensin, kain dan botol kecap/ fasis yang baik adalah fasis yang mati / fasis yang baik adalah fasis yang mati / fasis yang baik adalah fasis yang mati / tunggu di ujung jalan yang sama saat kalian mengancam kami! /

Kultum Dasamuka / dengan atau tanpa label agama / fasis tetaplah fasis /

Apakah kita akan diam saja melihat pola iblis ini / apakah kita akan diam saja menyaksikan mereka diam-diam menanamkan bibit-bibit fasis pada anak-anak kita / kita harus segera memusnahkan mereka sampai ke akar-akarnya / mereka itu hanyalah sampah masyarakat / yang tak pernah layak untuk hidup di bumi indonesia / mereka hanyalah orang-orang yang tak pernah diberi izin untuk hidup oleh tuhannya / dan hanya layak dilenyapkan /


NB: cerita di atas untuk sbuah organisasi yg mengatasnamakan sbuah agama di indonesia di tambah no sim ku hilang entah kemana!! anjist untuk smuanya.
aku mau muntah!!

0 komentar: