Adalah bagaimana manusia menyebut nama tuhannya : “tebas lehernya dahulu baru beri dia kesempatan untuk bertanya” / pastikan setiap tema legitimasi agama seperti hak cipta / supaya dapat kucuci seluruh kesucianmu dengan sperma /
persetan dengan Surga® sejak parameter pahala / diukur dengan seberapa banyak kepala yang kau pisahkan dengan nyawa / kini leherku-lah yang membuat golokmu tertawa / target operasi di antara segudang fasis seperti FBR di Karbala /
karena aku adalah libido keamarahanmu yang terangsang dalam genangan darah / selangkangan Shanty jika kau menyebut parang bagian dari dakwah / melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola / penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera /
para manusia-unggul warisan Orientasi Mahasiswa / paranoia statistika agama, wacana-phobia ala F.A.K / B-A-K-I-N tak pernah bubar, mewujud dalam nafas kultural / persis wakil parlemen yang kau coblos dan kau tuntut bubar / partai bisa ular, belukar liberal /
Gengis Khan mana yang coba definisikan moral / persetankan argumentasi membakar bara masalah / dengan kunci pembuka anti-dialektika komprehensi satu bahasa / instruksi air raksa mereduksi puisi hingga ke level yang paling fatal / kehilangan amunisi, sakral adalah ambisi / wadal modernisasi, program labelisasi Abu Jahal / distopia yang tak pernah sabar untuk menuai badai
Untuk setiap kebenaran dan keagungan yang kau bela dengan dakwah / dan membuat orang lain mati bersamamu / untuk setiap ide yang kalian berangus atas nama surga yang kalian harapkan /
Aku bersumpah untuk setiap jengkal markas yang dianggap layak bongkar / dan setiap buku yang nampak lebih berguna jika terbakar / jika setiap hal harus bergerak dalam alurmu yang sakral / sampai api terakhir pun, neraka bertukar tempat dengan aspal / batalyon pembenci Gommorah sucikan dunia dengan darah / tipiskan batas antara kotbah dengan gundukan sampah / jika membaca Albert Camus menjadi alasan badan-leher terpisah / lawan api dengan api dan biarkan semua rata dengan tanah / lubang tai sejarah, memang dunia adalah / kakus raksasa nikahi bongkah kranium kerdil berpinak ludah /
jika idealisme-mu tawaran untuk mengundang surga mampir / berikan bendera dan seragammu, kan kubakar sampai arang terakhir / sratus kali lebih dangkal dari kolom Atang Ruswita / seribu kali lebih busuk dari tajuk majalah Garda / untuk semua idiot yang berfikir semua ide dapat berakhir diperapian / tak ada dunia yang begitu mudah untuk kalian hitamputihkan /
mendukung keagungan layak Heidegger mendukung Nazi / propaganda basi, wahyu surgawi dengan bau tengik terasi / jika suci adalah wajib dan perbedaan harus melenyap / maka jawaban atas wahyu parang dan balok adalah bensin, kain dan botol kecap/ fasis yang baik adalah fasis yang mati / fasis yang baik adalah fasis yang mati / fasis yang baik adalah fasis yang mati / tunggu di ujung jalan yang sama saat kalian mengancam kami! /
Kultum Dasamuka / dengan atau tanpa label agama / fasis tetaplah fasis /
Apakah kita akan diam saja melihat pola iblis ini / apakah kita akan diam saja menyaksikan mereka diam-diam menanamkan bibit-bibit fasis pada anak-anak kita / kita harus segera memusnahkan mereka sampai ke akar-akarnya / mereka itu hanyalah sampah masyarakat / yang tak pernah layak untuk hidup di bumi indonesia / mereka hanyalah orang-orang yang tak pernah diberi izin untuk hidup oleh tuhannya / dan hanya layak dilenyapkan /
NB: cerita di atas untuk sbuah organisasi yg mengatasnamakan sbuah agama di indonesia di tambah no sim ku hilang entah kemana!! anjist untuk smuanya.
aku mau muntah!!
God Blessed Fascists "homicide"
Kamis, 25 Desember 2008
Diposting oleh diagnosa_rasa aka mimi di 19.18
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar